SONIA AYUNING PANGESTY, S. Pd.
SEJARAH INDONESIA
KELAS XI IPA 3, XI IPS 1
RABU, 15 MEI 2024
KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Negara Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini.
4.8 Menalar peristiwa pembentukan pemerintahan Negara Indonesia pada awal kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dengan pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat berfikir kritis dan kreatif dalam menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama negara Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini.
Pembentukan Pemerintahan Indonesia
Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan
Yang Maha Kuasa sebagai hasil perjuangan panjang dalam merealisasikan imajinasi
atau cita-cita untuk bebas dari belenggu penjajahan. Selain itu kemerdekaan juga
tidak lepas dari konstelasi dunia yang ikut berkontribusi melahirkan Indonesia
dalam panggung Negara-negara di dunia. Pasca dijatuhkannya bom atom di
Hirosima dan Nagasaki tanggal 8 dan 9 Agustus 1945, membuat Kaisar Hirohito
pada tanggal 14 Agustus 1945 menyerah dan menyerukan penghentian perang
melawan Sekutu. Tiga hari setelah itu, tanggal 17 Agustus 1945 kita dihadapkan
pada beberapa peristiwa yaitu, jatuhnya kekuasaan Jepang di Indonesia dan
kemenangan Sekutu yang berencana masuk ke Indonesia. Diantara dua peristiwa
tersebut, tepat pada hari Jumat, pukul 10.00, tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan
dengan bulan Ramadhan, di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, segenap rakyat
Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. Lalu dari proklamasi itulah berdiri
Negara Indonesia, yang akan kita bela dan pertahankan kedaulatannya, sampai
kapanpun. Mr. Mohammad Yamin pernah mengungkapkan bahwa Negara Indonesia
dibentuk diatas asap reruntuhan kekuasaan senjata Jepang dan diatas abu
perumahan Kolonial Belanda.
Pelaksanaan Sidang PPKI I
Tanggal 18 Agustus 1945 di Gedung Chuo Sang In, Jalan Pejambon,
Jakarta Pusat, PPKI mengadakan pertemuan perdana setelah Indonesia
dinyatakan merdeka melalui proklamasi. Sebelum sidang dimulai, atas inisiatif
Mohammad Hatta dikumpulkanlah beberapa orang seperti Sukarno, Ki Bagus
Hadikusumo, K.H. Ahmad Wahid Hasyim, Kasman Singodimejo, dan Teuku
Mohammad Hasan, untuk mendiskusikan aspirasi. Dalam pembukaan sidang PPKI I yang dimulai pukul 11.30 WIB, Sukarno
menegaskan agar panitia berkerja secara cepat, abaikan hal kecil, dan fokus pada
gagasan-gagasan besar yang mengandung sejarah, seperti penyusunan UUD dan
memilih Presiden serta Wakil Presiden.
Pembahasan mengenai rancangan pembukaan dan UUD 1945 yang
melahirkan kesepakatan bersama, berhasil disahkan dalam tempo kurang dari 2
jam. Sidang diskors pada pukul 21.50 WIB dan dimulai kembali pada pukul 03.15
WIB. Ketika sidang akan dilanjutkan, Otto Iskandardinata memberikan
pandangan agar dibahas mengenai Pasal 111 dalam aturan peralihan yang
berbunyi “Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan. Otto Iskandardinata juga mengusulkan agar pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden dilakukan secara aklamasi, dengan mengajukan
nama Sukarno dan Mohammad Hatta sebagai calonnya. Semua peserta sidang
menerima usulan ini secara aklamasi sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dengan demikian pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945, bangsa Indonesia
memperoleh landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu UUD 1945,
yang mana didalam pembukaan UUD 1945 terkandung dasar Negara Pancasila,
serta kepemimpinan nasional dalam diri Presiden dan Wakil Presiden.
Silahkan Akses PPT dibawah ini ya anak-anak ibu yang pintar, sholeh dan sholehah. di baca lalu di pahami ya nak!!
apabila ada materi yang belum bisa di pahami ibu persilahkan untuk ajukan pertanyaan di komentar atau menghubungi ibu ya nak. selamat belajar anak-anak ibu yang baik..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar