Rabu, 22 Mei 2024

KISI-KISI PAS SEJARAH INDONESIA KELAS XI

 


SONIA AYUNING PANGESTY, S.Pd. 

KISI-KISI PAS SEJARAH INDONESIA 

KELAS XI IPA DAN IPS 

Silahkan akses link dibawah ini untuk bisa mendownload kisi-kisi PAS Sejarah Indonesia

Kisi-Kisi PAS Sejarah Indonesia kelas XI TP. 23/24 

Jika ada pertanyaan silahkan diajukan pada kolom komentar atau langsung menemui/menghubungi ibu ya nak 

Kamis, 16 Mei 2024

PERAN BUNG KARNO DAN BUNG HATTA SERTA PARA TOKOH LAIN DALAM PERISTIWA PROKLAMASI

 


SONIA AYUNING PANGESTY, S.Pd.

SEJARAH INDONESIA 

KELAS XI IPA 3, XI IPS 1

KOMPETENSI DASAR 

3.9. menganalisis peran dan nilai-nilai perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai proklamator serta tokkoh-tokoh lainnya sekitar proklamasi.

TUJUAN PEMBELAJARAN

peserta didik diharapkan dapat mendeskripsikan peran Bung Karno dan Bung Hatta sebagai seorang proklamator dan tokoh lainnya. 



Setiap tanggal 17 Agustus kita selalu memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Tanggal tersebut adalah sebuah momen penting untuk mengingat kilas balik perjuangan para pahlawan bangsa dalam meraih kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal itu juga naskah proklamasi dibacakan dan ditandatangani oleh dua orang putra bangsa yang sangat membanggakan. Kedua putra bangsa itu merupakan pahlawan proklamator yang tak lain tak bukan adalah Ir. Soekarno dan juga Dr. Drs. H. Mohammad Hatta.

Kiprah “pasangan emas” dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Memang mereka tidak berjuang secara fisik dan senjata seperti pahlawan-pahlawan lain, akan tetapi mereka berjuang melalui ide-ide, pemikiran kritis, dan juga diplomasi kepada pemerintahan kolonial.

A. BUNG KARNO 

Presiden pertama Republik Indonesia ini bernama Soekarno, atau mungkin kita lebih akrab mendengar panggilan Bung Karno. Soekarno lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa sekolah dasar hingga tamat, Soekarno indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Tjokroaminoto) yang merupakan politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. 

Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah memupuk rasa nasionalisme dalam sanubarinya. Usai lulus HBS pada tahun 1920, beliau pindah ke ibukota Jawa Barat dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool) atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang disebut sebagai Institut Teknologi Bandung. Beliau pun berhasil meraih gelar insinyur pada 25 Mei 1926.

Kiprah Soekarno pun berlanjut ke bidang politik. Kemudian, sang proklamator merumuskan ajaran Marhaenisme serta mendirikan sebuah partai yang bernama PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927. Tujuan diberdirikannya partai ini adalah untuk menuju Indonesia merdeka.

Kompeni yang tidak senang dengan pergerakan Soekarno mengambil tindakan agar pemerintahan Hindia-Belanda saat itu masih bisa berdiri kokoh di tanah jajahannya. Akibatnya Belanda menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin yang berada di di Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan mendekam di jeruji besi, ia pun baru disidangkan. Dalam pidato pembelaannya yang berjudul “Indonesia Menggugat”, beliau menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan rakyat Indonesia di bawah belenggu kolonialisme.

Pembelaannya itu membuat Belanda semakin marah sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, beliau bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1933. Empat tahun kemudian ia dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah menelan berbagai pil pahit, perjuangannya tidaklah sia-sia. Pada Agustus 1945 ia bersama Moh. Hatta dan tokoh nasional lainnya menyusun naskah proklamasi yang akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945. Pembacaan naskah ini sekaligus mengukuhkan kedaulatan Republik Indonesia

B. BUNG HATTA

Mohammad Hatta atau yang akrab dipanggil Bung Hatta adalah seorang pemikir, negarawan, ekonom, dan sekaligus menjadi Wakil Presiden Indonesia yang pertama mendampingi Soekarno. Ia lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Pendidikan masa kecil Moh. Hatta dimulai dari Sekolah Rakyat. Ia juga kental dengan pelajaran agama karena dilahirkan di lingkungan keluarga yang kuat akan ilmu agama. Beranjak dewasa, ia menempuh pendidikan di sekolah MULO. Selama pendidikan, beliau mempelajari banyak hal di luar pelajaran formal seperti keorganisasian. Kecintaannya terhadap organisasi masih terbawa saat ia melanjutkan pendidikan di PHS (Prins Hendrik School) pada 1921. Ia aktif menjadi bagian dari Jong Sumatranen Bond.

Ia pun lulus dari PHS dan mendapat beasiswa kuliah di Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda, Moh. Hatta kembali menambah kapasitas ilmunya dengan mempelajari hal-hal seperti tata negara dan juga ekonomi kolonial.

Keaktifan dalam organisasi tak terhenti, sejak Februari 1922, Bung Hatta telah terpilih menjadi bendahara di Indische Vereeniging, sebuah organisasi yang dipimpin oleh dr. Sutomo bersama dengan tokoh-tokohnya lainnya seperti dr.Sjaaf, Kaligis dan dr. Sarjito. Dalam perkembangannya pada tahun 1925 Indische Vereeniging diganti menjadi Perhimpunan Indonesia.

Di tahun 1925 itu, anggota Perhimpunan Indonesia mengumpulkan beberapa ratus golden untuk mengongkosi perjalanan dua orang ekonom dari perhimpunan Indonesia yaitu Moh. Hatta dan Syahrir untuk mempelajari cara mempraktekan koperasi di Denmark, Swedia dan Norwegia. Keberhasilan negara-negara tersebut dalam menjalankan koperasi menjadi tujuan dari Moh. Hatta dan Syahrir untuk mengembangkan ekonomi koperasi di Tanah Air. Jadi tidak salah kalau sekarang Moh. Hatta disebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Atas desakan seluruh anggota, Moh. Hatta dicalonkan sebagai ketua dan tahun 1926 terpilih sebagai ketua Perhimpunan Indonesia. Sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia Bung Hatta dapat menyampaikan gagasan-gagasannya terkait politik yang dianut dan akan dijalankan Perhimpunan Indonesia. Namun sama seperti Soekarno, Belanda menganggap ini adalah sebuah ancaman bagi pemerintahan kolonial.

Dalam masa perjuangan politiknya itu, Bung Hatta pernah ditangkap dan dipenjara dengan tuduhan menjadi anggota perhimpunan terlarang, terlibat dalam pemberontakan, dan menghasut untuk menentang Kerajaan Belanda. Setelah mendekam selama lima setengah bulan, berkat pembelaan dan perjuangan hukum teman-temannya beliau dibebaskan dari segala tuduhan.

Tak sampai di situ, bahkan dia juga pernah diasingkan oleh Belanda ke Digul dan Banda Neira. Saat pengasingan, ia menulis artikel-artikel untuk koran di Jakarta dan majalah-majalah di Medan yang tidak terlalu bermuatan politis. Tulisan-tulisan tersebut justru lebih bersifat menganalisis dan mendidik pembacanya.

Saat Jepang menduduki Indonesia, Hatta dibebaskan dan dijadikan penasihat oleh pemerintahan Jepang. Hal ini dimanfaatkan oleh Hatta untuk membela kepentingan rakyat Indonesia. Ia pun turut andil dalam keanggotaan Panitia Sembilan dan PPKI sebagai media persiapan kemerdekaan Indonesia.

Setelah perjuangan panjangnya, ia berhasil mewujudkan keinginan rakyat untuk memerdekakan Indonesia. Bersama dengan Soekarno, beliau menorehkan tinta “atas nama bangsa Indonesia” di dalam naskah proklamasi.

tugas : Silahkan catat dan rangkum BAB 9 dengan materi Peran Bung Karno dan Bung Hatta serta Tokoh lain dalam peristiwa proklamasi. di kumpulkan pada tanggal 21-05-2024. 

Selasa, 14 Mei 2024

PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA

 


SONIA AYUNING PANGESTY, S. Pd.

SEJARAH INDONESIA 
KELAS XI IPA 3, XI IPS 1
RABU, 15 MEI 2024 

KOMPETENSI DASAR 
3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Negara Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini. 
4.8 Menalar peristiwa pembentukan pemerintahan Negara Indonesia pada awal kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. 

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dengan pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat berfikir kritis dan kreatif dalam menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama negara Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini. 

Pembentukan Pemerintahan Indonesia 


Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai hasil perjuangan panjang dalam merealisasikan imajinasi atau cita-cita untuk bebas dari belenggu penjajahan. Selain itu kemerdekaan juga tidak lepas dari konstelasi dunia yang ikut berkontribusi melahirkan Indonesia dalam panggung Negara-negara di dunia. Pasca dijatuhkannya bom atom di Hirosima dan Nagasaki tanggal 8 dan 9 Agustus 1945, membuat Kaisar Hirohito pada tanggal 14 Agustus 1945 menyerah dan menyerukan penghentian perang melawan Sekutu. Tiga hari setelah itu, tanggal 17 Agustus 1945 kita dihadapkan pada beberapa peristiwa yaitu, jatuhnya kekuasaan Jepang di Indonesia dan kemenangan Sekutu yang berencana masuk ke Indonesia. Diantara dua peristiwa tersebut, tepat pada hari Jumat, pukul 10.00, tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan dengan bulan Ramadhan, di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, segenap rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. Lalu dari proklamasi itulah berdiri Negara Indonesia, yang akan kita bela dan pertahankan kedaulatannya, sampai kapanpun. Mr. Mohammad Yamin pernah mengungkapkan bahwa Negara Indonesia dibentuk diatas asap reruntuhan kekuasaan senjata Jepang dan diatas abu perumahan Kolonial Belanda.

Pelaksanaan Sidang PPKI I 

Tanggal 18 Agustus 1945 di Gedung Chuo Sang In, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, PPKI mengadakan pertemuan perdana setelah Indonesia dinyatakan merdeka melalui proklamasi. Sebelum sidang dimulai, atas inisiatif Mohammad Hatta dikumpulkanlah beberapa orang seperti Sukarno, Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Ahmad Wahid Hasyim, Kasman Singodimejo, dan Teuku Mohammad Hasan, untuk mendiskusikan aspirasi. Dalam pembukaan sidang PPKI I yang dimulai pukul 11.30 WIB, Sukarno menegaskan agar panitia berkerja secara cepat, abaikan hal kecil, dan fokus pada gagasan-gagasan besar yang mengandung sejarah, seperti penyusunan UUD dan memilih Presiden serta Wakil Presiden.
Pembahasan mengenai rancangan pembukaan dan UUD 1945 yang melahirkan kesepakatan bersama, berhasil disahkan dalam tempo kurang dari 2 jam. Sidang diskors pada pukul 21.50 WIB dan dimulai kembali pada pukul 03.15 WIB. Ketika sidang akan dilanjutkan, Otto Iskandardinata memberikan pandangan agar dibahas mengenai Pasal 111 dalam aturan peralihan yang berbunyi “Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan. Otto Iskandardinata juga mengusulkan agar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilakukan secara aklamasi, dengan mengajukan nama Sukarno dan Mohammad Hatta sebagai calonnya. Semua peserta sidang menerima usulan ini secara aklamasi sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dengan demikian pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945, bangsa Indonesia memperoleh landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu UUD 1945, yang mana didalam pembukaan UUD 1945 terkandung dasar Negara Pancasila, serta kepemimpinan nasional dalam diri Presiden dan Wakil Presiden.

Silahkan Akses PPT dibawah ini ya anak-anak ibu yang pintar, sholeh dan sholehah. di baca lalu di pahami ya nak!!

apabila ada materi yang belum bisa di pahami ibu persilahkan untuk ajukan pertanyaan di komentar atau menghubungi ibu ya nak. selamat belajar anak-anak ibu yang baik..
 



KOLONIALISME DAN IMPREALISME (XI.F.C1 & XI.F.S2)

Nama                              : Sonia Ayuning Pangesty, S.Pd.  Pertemuan                   : ke- 2 Kelas                             : ...