Rabu, 07 Februari 2024

Indonesia Masa Pendudukan Jepang

 


Nama Guru : Sonia Ayuning Pangesty, S,Pd. 

Mata Pelajaran : Sejarah 

Kelas : XI IPA 3/ XI IPS 1

Materi : Indonesia Dalam Perdamaian Dunia (BAB 6) 

Pertemuan Ke : 1-3 

KD : Menganalisis sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa Indonesia . 

Tujuan Pembelajaran : peserta didik dapat menjelaskan dan mengevaluasi peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia. 

Media Pembelajaran : Blogger, PPT/LCD, buku cetak

alat evaluasi : test-essay

metode pembelajaran : Games berkelompok 

Berikut Keadaan Indonesia Masa Kependudukan Jepang. Mohon di baca ya anak-anakku semua: 

Kedatangan Jepang di Indonesia

Jepang kali pertama mendarat di Indonesia melalui Tarakan, Kalimantan Timur, pada 11 Januari 1942. Jepang yang sedang terlibat dalam Perang Pasifik, datang ke Tarakan untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang, seperti minyak bumi dan alumunium. Kedatangan Jepang kemudian memukul mundur pasukan Hindia Belanda yang kala itu juga pergi ke Tarakan untuk mengeruk sumber daya alam. Setelah itu, Jepang juga menduduki wilayah-wilayah lain di Indonesia, yakni Pontianak pada 29 Januari 1942, Samarinda pada 3 Februari 1942, dan Banjarmasin pada 10 Februari 1942. Pendudukan Jepang pun lantas meluas hingga ke Jawa. Jepang berhasil menguasai Batavia dan seluruh Pulau Jawa sehingga kemudian membuat Belanda menyerah tanpa syarat pada 8 Maret 1942. Belanda menyatakan menyerah kepada Jepang dalam sebuah perundingan yang terjadi di rumah dinas seorang perwira di kawasan Landasan Udara Kalijati, Subang. Perundingan yang dikenal sebagai Perjanjian Kalijati itu menghasilkan kesepakatan dalam dokumen kapitulasi atau penyerahan tanpa syarat Hindia Belanda kepada Jepang. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Kalijati, Belanda harus hengkang dan Indonesia resmi menjadi jajahan Jepang.

Sambutan rakyat Indonesia kepada Jepang 

Pada awal kedatangannya, Jepang mendapatkan sambutan baik dari rakyat Indonesia karena dianggap telah membebaskan Nusantara dari jajahan Belanda. Jepang juga memberikan janji kemerdekaan bagi Indonesia serta berniat membantu mengusir penjajah Belanda. Jepang mengambil simpati rakyat dan seolah mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai cara. Salah satunya dengan memutar lagu Indonesia Raya melalui radio pada awal kedatangannya. Selain itu, bendera Merah Putih juga boleh dikibarkan di samping bendera Jepang. Jepang pun membentuk berbagai organisasi dan gerakan untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Salah satunya adalah Gerakan Tiga A (3A), yakni Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia, dan Nippon Cahaya Asia. Meski begitu, lambat laun rakyat Indonesia pun menyadari bahwa pendudukan Jepang tidak ubahnya sebuah penjajahan yang kejam.

Dampak pendudukan Jepang di Indonesia Selama 3,5 tahun menduduki Indonesia, Jepang membawa banyak perubahan bagi kehidupan rakyat pribumi. Jepang dikenal sebagai penjajah yang kejam karena melaksanakan kerja paksa atau romusha, menyiksa, serta membuat rakyat Indonesia kelaparan dan sengsara. Meski begitu, ada juga dampak positif dari pendudukan Jepang di Indonesia. Baca juga: Mengapa Jepang Menyebut Romusha sebagai Pahlawan Pekerja? Berikut ini dampak positif dan negatif pendudukan Jepang di Indonesia: 

- Dampak positif Diperbolehkannya pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Didirikannya kumiyai, yakni badan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat. Sistem kumiyai kemudian berkembang menjadi koperasi yang diterapkan di Indonesia hingga kini. Menghapus sistem sekolah berdasarkan kelas sosial, kemudian menetapkan jenjang sekolah yang setara untuk semua kalangan dengan 12 tingkatan. Membentuk sistem sosial bernama tonarigumi yang kini kita kenal sebagai rukun tetangga (RT). Mengenalkan line system pada pertanian yang lebih efisien dan tinggi produksinya. Dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk memenuhi janji kemerdekaan bagi Indonesia. Memberi latihan kemiliteran dan membentuk organisasi militer serta semi militer, seperti PETA (Pembela Tanah Air) yang menjadi cikal bakal TNI.

- Dampak negatif Pemerintahan Jepang yang sewenang-wenang. Pengawasan ketat terhadap media berita, organisasi, dan seluruh pergerakan politik masyarakat. Diterapkannya romusha yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Rakyat yang mengikuti kerja paksa juga tak jarang disiksa dengan kejam hingga meninggal dunia. Perekonomian lumpuh karena Jepang menyita seluruh kekayaan Indonesia yang ditinggalkan Belanda, seperti kilang minyak, perkebunan, bank, pabrik, pertambangan, listrik, telekomunikasi, dan perusahaan transportasi. Jepang menyita harta kekayaan pribadi demi kepentingan perang hingga mengakibatkan rakyat kelaparan dan hidup dalam kemiskinan. Kekurangan sandang sehingga rakyat harus memakai karung goni sebagai pakaian. Penyakit TBC dan kudis mewabah. Banyak perempuan dipaksa menjadi jugun ianfu atau wanita penghibur bagi tentara Jepang.


'image.png' gagal diupload.

'image.png' gagal diupload.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOLONIALISME DAN IMPREALISME (XI.F.C1 & XI.F.S2)

Nama                              : Sonia Ayuning Pangesty, S.Pd.  Pertemuan                   : ke- 2 Kelas                             : ...